Friday, October 7, 2016

Biku, Ibuk dan ASI

Setiap kehamilan dan proses melahirkan memiliki cerita haru biru dibaliknya. Sama halnya dengan proses memberikan ASI kepada anak dan isu ASI vs sufor ini selalu menarik. Setelah Biku lahir ASI saya tidak langsung keluar bahkan sampai 1 minggu umur Biku yang keluar hanyalah berupa titik air itupun jika PD dipencet menggunakan tangan. Ketika dipompa dan mendapat satu sendok makan saja rasanya sudah happy banget haha. Kali ini saya akan share pengalaman seru saya mengASIhi Biku dan terbebas dari sufor :)

Seperti post saya sebelumnya, Biku lahir lebih awal dari HPL dan lahir secara SC. Setelah dokter memberitahu bahwa saya harus melahirkan secara SC saya langsung mencari-cari artikel dan informasi pro-cons SC agar saya tidak berkecil hati haha. Salah satu akun di Instagram yang saya follow pernah share mengenai asi beliau yang tidak lancar dan setelah melalui perjuangan panjang beliau bisa memiliki ASIP melimpah bahkan menjadi donor ASI. Beliau adalah mom Elizabeth. Salah satu moodbooster kalau lagi down. Bahkan saya sering sugest teman-teman saya untuk follow beliau.

Sekarang umur Biku sudah 4 bulan dan full ASI. Biku baru bisa lepas sufor kira-kira setelah 1 bulan lahir. Bulan pertama Biku lahir bener-bener bulan yang penuh perjuangan bagi saya dan suami. Dihari ke-3 Biku lahir ASI masih belum keluar, waktu itu suster memberi saran jika memang ASI belum keluar dan suhu tubuh tinggi baru berikan sufor sama tetep disusui. Hari dimana saya pulang ke rumah, Biku mulai minum sufor karena suhu badannya hangat (saya cek termometer juga) dan saya mulai agak khawatir juga. Lalu suami menyarankan saya untuk ikhlaskan saja Biku diberi sufor sementara dan saya fokus untuk tetap rajin nyusuin dan pumping. Awalnya saya pakai sendok ditetesin ke PD biar dia tetep mau ngenyot karena takut bingung puting. Suami udah mulai gemes dan kasian Biku rewel terus. Kami berdua mulai evaluasi apa nih yang salah. Suami menasehati saya intinya ini bayi lapar, anak dan ibu harus tenang biar ASI keluar, tidak masalah pakai dot minum sufornya asal kenyang. Klo ASI sudah lancar dia pasti tetep mau dan bisa disusuin langsung. Waktu itu teman suami cerita kalau istrinya baru keluar ASI setelah seminggu melahirkan. Berbekal nasehat suami dan keluarga saya tunggu seminggu kemudian, ASI tetep segitu-gitu aja. Saya masih optimis, oh mungkin seminggu dari HPL ya. Seminggu kemudian. Dua minggu kemudian. Hasilnya sama saja :( Segala macam booster ASI sudah saya coba, mulai dari pil, susu dan cara-cara tradisional. Saking banyaknya saya sampai bingung mana yang harus didahulukan, semua yang saya konsumsi kayaknya cuman booster ASI haha.

Setelah baca-baca post mom Eliz saya jadi semangat pumping dan optimis. Saya yakin Allah tidak akan membiarkan bayi lahir tanpa ASI. Dan yang paling saya ingat adalah teori mom Eliz tentang perumpamaan ibu-ibu di negara miskin. Mereka makan aja susah tapi tetap bisa memberi ASI setelah melahirkan, mungkin kualitas ASInya yang berbeda. Dari situ saya mulai berfikir, meskipun ASI saya tidak banyak tapi dari segi kualitas harus bagus biar Biku kenyang dan sehat. Saya mulai rajin pumping meskipun ga rajin 2 jam sekali dan saya selalu berdoa agar ASI Biku dicukupkan. Yang menarik dari salah satu booster ASI yang pernah saya minum, biasanya tips bikin ASI lancar adalah harus ada zat ini, harus happy, relax dan lain-lain. Uniknya booster ASI ini menyebutkan dinomor pertama cara untuk memperbanyak ASI adalah BANYAK BERDOA :) Good point. Ini bener juga, jadi saya tiap berdoa selalu spesifik biar Allah tau mau saya haha. Saya berdoa semoga saya bisa memberi ASI sampai 2 tahun, ASI yang saya pompa minimal 200 ml sekali pumping agar cukup diminum dan untuk disimpan :D Terus berulang-ulang saya doa begitu. Dan memang tidak ada usaha yang menghianati hasil.

Sampai akhirnya dibulan kedua Biku bisa full ASI dan masa cuti mau habis, timbul masalah karena belum punya stok ASIP dan belum dapet ART. ASI masih pas-pasan dan Biku mulai banyak minumnya. Dari sekian booster ASI dan nasehat-nasehat baik, booster paling tokcer menurut saya adalah kata-kata suami saya. Ketika saya lagi desperate banget waktu itu suami bilang,"Iyalah ASI ga lancar, orang waktunya pumping kamu ngantuk dan tidur, ga tertib 2 jam sekali" Sebagai orang yang kompetitif, sebel dong ya dibilang begitu hahaha. Tapi justru itu yang bikin saya makin rajin pumping, karena jengkel sama komentar suami hahaha. Walaupun omongan suami saya sadis, dia sangat mengdukung ASI, mungkin caranya yang unik. Jika tengah malam setelah pumping dan Biku kebangun dia biarin saya tidur dan dia yang susui, pas jam pumping dia bangunin saya lagi. Banyak hal kecil lainnya yang menurut saya membantu sekali walaupun suami tidak selalu ada karena sibuk kerja. Jadi kalau menurut saya ASI jadi banyak karena emang ada permintaan dengan rajin susui atau pumping dan ibunya harus tenang. 

 

 

Progres hasil pumping dari Biku lahir sampai dia 4 bulan

Mendekati hari cuti mau habis saya mulai siap-siap stok ASIP. Saya hitung berapa banyak minum Biku dan berapa kemampuan saya pumping sehari. Setelah saya hitung-hitung untuk bisa stok asip untuk minimal 2 hari, sehari saya "hanya" perlu nabung 100 ml/hari. Ternyata susah juga sisain buat stok karena dalam sekali pumping hasilnya masih mepet banget hanya cukup untuk minum hari itu. Sampai hari saya balik ke Jakarta saya hanya punya sekitar 8 botol saja, tapi itu ada untungnya juga karena saya tidak bingung bagaimana cara bawanya cukup bawa satu coolerbox. Setelah sampai baru saya mulai stok ASIP lagi karena masih ada waktu beberapa hari sebelum masuk kantor. Alhamdulillah sekarang udah hampir dua bulan masuk kantor ASIP masih aman. Saya awalnya hanya pakai kulkas 1 pintu karena perputaran ASIP Biku cepat dan ga sampai masuk freezer. Tapi lama-lama kok ga cukup juga, akhirnya saya sewa kulkas khusus ASI dan alhamdulillah lama-lama jadi banyak. 
Hasil nabung selama 1 bulan :)

Dari perjuangan memberi ASI saya belajar banyak hal. Lebih mendekatkan diri kepada Allah, sabar, kerja keras, disiplin dan selalu berpikir positif. Sufor bukanlah sesuatu yang buruk sekali, sayapun besar dari susu formula. Setiap Ibu akan berusaha memberi yang terbaik untuk anaknya. Jangan menghakimi dan salinglah memberi semangat. Selamat berjuang dan bersenang-senang :)


Selamat bertambah pandai dan baik Biku. Semoga jadi anak yang selalu membawa kebahagiaan bagi keluarga dan semua orang :* Kumpulan foto-foto Biku bisa diliat di Steller.

Thursday, July 7, 2016

Perjalanan Biku Bertemu Keluarga

Tepat hari ini, satu bulan yang lalu, adalah hari besar bagi saya dan keluarga. Hari itu adalah hari kedua puasa tahun 2016 dan saya bangun pagi menyiapkan makanan sahur untuk kita berdua. Semuanya baik-baik saja dan tidak ada firasat apapun. Sampai pada waktu subuh dan saya bersiap mau sholat subuh, tiba-tiba saya mengeluarkan darah seperti akan melahirkan. Karena tidak merasakan apa-apa layaknya orang akan melahirkan saya masih tenang saja dan membuka-buka lagi buku yang saya baca tentang ciri-ciri akan melahirkan haha. Khawatir terjadi sesuatu akhirnya saya menelpon orang tua dan segera ke RSIA terdekat tempat saya kontrol beberapa hari yang lalu.

Sekitar pukul 6.30 saya masuk IGD dan baru bertemu dengan dokter pukul 08.00 karena dokter belum datang dan masih ada pasien darurat sebelum saya. Sebelum bertemu obgin saya diperiksa oleh bidan untuk mengetahui penyebab pendarahan saya. Bidan mengatakan posisi bayi belum masuk panggul dan itu berbeda dengan hasil pemeriksaan dokter beberapa hari yang lalu. Bidan menyarankan saya untuk istirahat dulu sambil menunggu dokter karena beliau juga bingung kenapa hasil cek dokter berbeda. Singkat cerita pukul 09.00 obgin yang memeriksa saya datang dan melakukan pengecekan. Anehnya obgin tidak melakukan tes USG lagi untuk mengecek kondisi janin dan letak plasenta. Saya sudah menanyakan untuk dilakukan USG ulang, namun dokter mengatakan tidak perlu karena kondisi sudah seperti itu. Kemudian dokter dan bidan melakukan pengecekan dan menunjukkan wajah yang sepertinya adalah bad news, saya mencoba membaca raut wajah mereka dan mencoba tetap tenang. Dari hasil pengecekan dokter dan bidan akhirnya dokter menyarankan saya untuk puasa dan akan dilakukan proses c-section. Saya sudah mempersiapkan diri dengan jawaban dokter dan memutuskan apapun hasil dokter saya tidak mau melahirkan di RSIA tersebut karena menurut saya tidak profesional dan tidak nyaman dengan pelayanan di sana. Bahkan ketika suami saya menanyakan bagaimana dan kenapa dokter tidak memberikan jawaban yang memuaskan hanya memberitahukan kalau saya harus operasi. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pulang dengan alasan ingin persalinan normal dan menunggu keadaan membaik.

Sekeluarnya dari RSIA tersebut saya langsung menuju RS Baptis di Kediri. Sampai di RS saya langsung masuk IGD dan dilakukan observasi sambil menunggu obgin. Sedari pagi saya tidak makan dan mempersiapkan diri jika memang harus dilakukan operasi. Sekitar pukul 12.00 saya diperiksa oleh dr. Agung dan dilakukan pengecekan ulang serta cek USG. Saya dan suami dijelaskan secara detail bagaimana kondisi saya dan janin. Posisi janin memang berhimpitan dengan plasenta sehingga memicu terjadinya pendarahan dan tidak memungkinkan dilakukan persalinan normal. Saya dijadwalkan akan operasi pukul 15.00 dan menunggu di ruang IGD. Keluarga tampak jelas sekali sangat terkejut karena dalam riwayat keluarga kami berdua selalu lahir normal. Saya masih bisa bercanda untuk meyakinkan keluarga dan suami saya bahwa semua akan baik-baik saja. Meskipun dalam hati kecewa karena selama ini selalu mempersiapkan persalinan normal dan tidak pernah terbesit akan melakukan operasi c-section. Berdasarkan hypnobirthing yang saya pelajari, saya berusaha selalu berafirmasi positif. Apa yang terjadi kepada saya memang sudah ditentukan dan Biku sudah memilih sendiri bagaimana cara dia untuk bertemu dengan keluarga. Justru saya yang berusaha menghibur suami karena dia tampak gelisah dan khawatir haha.

Akhirnya setelah perjalanan panjang hari itu, Biku lahir pada pukul 16.25 dengan berat 3,150 gr, panjang 47 cm and Biku is a boy :* Diucapkan banyak terima kasih kepada suami, keluarga dan semua tim medis RS Baptis yang membantu persalinan saya. Terutama perawat serta bidan yang membantu menjaga Biku ketika saya dan suami benar-benar don't know what to do pas Biku rewel. Meskipun Biku rooming in mereka tetap sabar ngajarin nenangin Biku, serta memotivasi saya untuk tetap sabar dalam memberikan ASI dan agar saya sukses ASI.

Foto pertama Biku setelah lahir difotoin Ayah :)
Dan sekarang Biku sudah satu bulan. Sungguh tidak terasa kami bertiga sudah melewati perjalanan sejauh ini. Semua memang tidak mudah tapi kita bisa dan semoga selalu diberi kelancaran dan kesabaran. Saya pernah membaca pesan singkat perihal menjadi orang tua baru, halangan terbesar nantinya bukan lagi dari suami atau anak tetapi orang disekitar kita. Entah itu keluarga, kerabat atau teman yang suka ngasi saran-saran yang terkadang tidak sesuai dengan prinsip kita dan memaksa kita untuk mempercayai mereka haha.

Perjuangan sesungguhnya, dapat ASI setetes doang rasanya happy banget haha





Jadi, menurut saya tidaklah terlalu penting bagaimana cara baby kita dilahirkan tetapi bagaimana kita merawatnya setelah dilahirkan. Karena banyak sekali hal-hal besar setelah melahirkan yang akan kita hadapi, tidak hanya sekedar sakitnya kontraksi atau luka operasi. Selamat bersenang-senang para orang tua baru :)

Wednesday, April 6, 2016

Tingkeban

Engga terasa sudah acara 7 bulanan atau orang Jawa menyebutnya Tingkeban. Dulu waktu acara 3 ke 4 bulan atau biasa disebut Telonan engga bisa pulang dan ikut acara di rumah. Alhamdulillah sekarang bisa ikut merasakan serunya acara adat beginian, haha. Kalau mau ikut adat Jawa yang saklek banget sebenernya panjang dan macam-macam prosesi yang dilakukan untuk orang hamil sampai lahiran.

Diacara Tingkeban biasanya calon Ibu dimandikan sama seperti acara Siraman waktu menikah dan ada prosesi membelah buah kelapa biar tahu jenis kelamin si baby (Saya skip diacara mandi-mandi dan kawan-kawannya ini). Sajian yang khas ada yaitu rujak uyub dan dawet atau cendol. Lalu si calon Ibu dan Ayah berjualan rujak uyub dan dawet kepada saudara-saudara. Katanya sih rujak uyub ini yang bikin adalah si calon Ibu. Akhirnya saya ikut bantu menyiapkan bahan-bahan untuk isi rujak uyub yaitu timun, krai (kayak timun Jepang), jeruk bali dan mangga kweni (duh, nulisnya sambil ngiler :D). Selebihnya yang mengolah adalah para sesepuh haha. Selain itu juga ada banyak jajanan yang dibungkus daun pisang lalu dikukus yang harus ada di acara Tingkeban. Yang paling unik itu ada hidangan yang dibikin miniatur dari tepung gambarnya orang sedang berlayar, gunung, batu, dan lain-lain. Setelah saya tanya dan menebak-nebak arti dari jajanan yang disajikan kurang lebih ada yang melambangkan anak perempuan atau laki-laki dan miniatur tadi mungkin menggambarkan rintangan dalam melahirkan nanti. Jadi mungkin intinya apapun jenis kelaminnya semoga diberi kelancaran dalam persalinan :) Dan yang uniknya lagi, para undangan pengajian setelah acara selesai engga boleh pamitan pulang sama tuan rumah. Jadi selesai acara langsung pada ngacir pulang hahaha.

Selamat ya Biku sudah 7 bulan, semoga sehat-sehat terus dan nanti pertemuan kita dikasi kelancaran. We do love you, nak ;*

Macam-macam jajanan yang disajikan di acara Tingkeban


Miniatur dari tepung


Karena riweh acara cuman sempet foto begini doang :))



Saturday, March 19, 2016

Prenatal Education

Setiap pasangan yang sedang menanti kehadiran buah hatinya pasti ingin memberikan yang terbaik kepada calon baby sejak di dalam kandungan. Apalagi untuk anak pertama, karena sama-sama belum berpengalaman dan masih belajar menjadi calon orang tua. Selain dari kedua orang tua dan teman-teman, saya juga membaca buku tentang kehamilan serta mengikuti info di forum-forum kehamilan. Saya dan suami saat ini tinggal di kota yang berbeda karena pekerjaan. Karena kesibukan suami, sebagai istri saya merasa bertanggung jawab apa suami sudah teredukasi dan mempersiapkan diri perihal parenting :D Kami biasanya sharing ketika telepon, chatting atau sekedar membagikan link mengenai kehamilan dan persiapan menjadi orang tua. Walaupun saya ragu artikel yang saya kirim akan dibaca oleh suami, haha. 

Engga terasa sekarang sudah memasuki minggu ke-27. Semakin banyak cari info kayaknya berasa banyak yang belum disiapkan dan jadi was-was juga haha. Kadang merasa khawatir apakah selama ini sudah cukup bekal pengetahuan yang kami dapat, apakah ada hal yang tewatkan yang biasanya dilakukan oleh ibu hamil pada umumnya. Dan yang paling penting sih sebenarnya adalah mental. Karena banyak cerita yang kadang bikin panik dan meresahkan :)) 

Salah satu saran paling populer ketika hamil adalah kita disarankan mendengarkan atau memperdengarkan musik klasik kepada calon baby. Dan semua calon orang tua mengagendakan part ini. Waktu trimester pertama engga sengaja saya menemukan salah satu akun instagram yang menjual alat edukasi dini untuk bayi dalam kandungan, dalam hati saya pikir ini bisa jadi alternatif untuk Biku jika sudah lewat 3 bulan nanti. Ketika memasuki trimester kedua saya mulai mencari info tentang edukasi bayi dan saya teringat kepada Babyplus. Saya tertarik karena banyak review positif dari para ibu pengguna Babyplus, bayi mereka jadi lebih tenang. Setelah searching info tentang Babyplus dan presentasi ke suami akhirnya kita setuju untuk "menyekolahkan" Biku ke Babyplus. 

Waktu pertama kali kasi foto dan video Biku sekolah Babyplus ke suami dia terharu dan heboh sendiri haha. Babypkus engga hanya untuk Biku tapi juga meningkatkan bonding saya dan suami karena kita jadi suka bahas engga jelas gimana sekolah Biku dan lain-lain. Walaupun mungkin lebay, kita menikmatinya dan bersenang-senang. Sekarang sudah hampir 3 minggu Biku pakai Babyplus dan sudah kelas 3. Bahkan kalau sedang dikantor juga sambil dengerin Babyplus, walaupun kadang karena riweh kerjaan saya suka lupa jam sekolahnya dia hehe. Untung teman kantor baik hati ngingetin kalau Biku udah waktunya jam sekolah. Semoga nanti ketika lahir Biku jadi bayi yang pinter dan mudah beradaptasi. Selamat belajar, nak. Ini hadiah pertama dari Ayah dan Ibu :*

 



Sunday, March 13, 2016

DIY: Bohemian Sling Bag

Perempuan kalau belanja suka improvisasi dari daftar belanjaan. Awalnya mau beli bunga kering untuk scrapbook malah dapet tas anyam yang lucu dan unik haha. Apalagi kalau harganya sangat terjangkau *lambaikan tangan*. Waktu lagi keliling di Pasar Mayestik cari toko bunga, engga sengaja ketemu toko yang jual tas-tas rotan dan anyaman yang bikin gemes. Mulai dari bentuk kotak, bulat dan oval semuanya ada. Mau ambil yang bentuk kotak udah keduluan sama ibu-ibu yang lagi borong tas buat souvenir :)) Akhirnya pilihan jatuh ke tas bulat sama tas model kerja titipan adek. Yang unik lagi dari tas ini sama kayak kotak souvenir pernikahan pada umumnya, tasnya dijual satu set isi tiga tas dengan ukuran yang berbeda-beda. Seperti kotak pandora di dalam tas ada tas lagi. Awalnya tertarik beli tas anyaman ini karena bentuknya yang lucu, sampai di rumah baru kepikiran tas ala Marrakech yang warnanya gonjreng banget. Seperti biasa kalau butuh ide-ide DIY Pinterest adalah surganya.

Untuk DIY tas ala Maroko ini saya pilih ukuran paling kecil dengan diameter 15 cm. Step by step cara bikinnya bisa dilihat dari gambar saja ya :D Berikut alat dan bahan yang digunakan:

Alat:
2. Tang basic (tang pemotong, tang penjepit dan tang pembuat lingkaran)
3. Lem tembak

Bahan:
1. Tas anyaman
2. Benang sulam (untuk bikin pom-pom)
3. Benang nilon (untuk bikin tassel)
4. Beads warna-warni
5. Ring, paku sembilan dan paku T
7. Rantai
8. Pita warna coklat
9. Kaitan tas ukuran sedang
10. Manik diamond tempel

Cara pembuatan:
  1. Siapkan pom-pom warna-warni sebanyak 6 bulatan
  2. Buat tassel kecil sebanyak 2 buah
  3. Buat lubang untuk tempat rantai pakai crop-a-dile atau tang pembolong lalu pasang eyelet 
  4. Potong rantai sesuai panjang tas yang diinginkan lalu pasang kaitan tiap ujungnya agar bisa dikaitkan ke tas
  5. Buat hiasan dari beads dengan panjang sesuai selera
  6. Rangkai pom-pom, beads dan tassel pada pita
  7. Gunakan sisa rantai dan pita untuk hiasan atas tas
  8. Tempel rangkaian pita menggunakan lem tembak
  9. Tempelkan manik diamond pada pita disela-sela pom-pom
  10. Selesai. Hand bag berubah jadi sling bag *wink*







Saturday, September 20, 2014

♥ 25th ♥


 


Terima kasih untuk semua doanya :) Alhamdulillah, we've tied the knot ♥