Thursday, July 7, 2016

Perjalanan Biku Bertemu Keluarga

Tepat hari ini, satu bulan yang lalu, adalah hari besar bagi saya dan keluarga. Hari itu adalah hari kedua puasa tahun 2016 dan saya bangun pagi menyiapkan makanan sahur untuk kita berdua. Semuanya baik-baik saja dan tidak ada firasat apapun. Sampai pada waktu subuh dan saya bersiap mau sholat subuh, tiba-tiba saya mengeluarkan darah seperti akan melahirkan. Karena tidak merasakan apa-apa layaknya orang akan melahirkan saya masih tenang saja dan membuka-buka lagi buku yang saya baca tentang ciri-ciri akan melahirkan haha. Khawatir terjadi sesuatu akhirnya saya menelpon orang tua dan segera ke RSIA terdekat tempat saya kontrol beberapa hari yang lalu.

Sekitar pukul 6.30 saya masuk IGD dan baru bertemu dengan dokter pukul 08.00 karena dokter belum datang dan masih ada pasien darurat sebelum saya. Sebelum bertemu obgin saya diperiksa oleh bidan untuk mengetahui penyebab pendarahan saya. Bidan mengatakan posisi bayi belum masuk panggul dan itu berbeda dengan hasil pemeriksaan dokter beberapa hari yang lalu. Bidan menyarankan saya untuk istirahat dulu sambil menunggu dokter karena beliau juga bingung kenapa hasil cek dokter berbeda. Singkat cerita pukul 09.00 obgin yang memeriksa saya datang dan melakukan pengecekan. Anehnya obgin tidak melakukan tes USG lagi untuk mengecek kondisi janin dan letak plasenta. Saya sudah menanyakan untuk dilakukan USG ulang, namun dokter mengatakan tidak perlu karena kondisi sudah seperti itu. Kemudian dokter dan bidan melakukan pengecekan dan menunjukkan wajah yang sepertinya adalah bad news, saya mencoba membaca raut wajah mereka dan mencoba tetap tenang. Dari hasil pengecekan dokter dan bidan akhirnya dokter menyarankan saya untuk puasa dan akan dilakukan proses c-section. Saya sudah mempersiapkan diri dengan jawaban dokter dan memutuskan apapun hasil dokter saya tidak mau melahirkan di RSIA tersebut karena menurut saya tidak profesional dan tidak nyaman dengan pelayanan di sana. Bahkan ketika suami saya menanyakan bagaimana dan kenapa dokter tidak memberikan jawaban yang memuaskan hanya memberitahukan kalau saya harus operasi. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pulang dengan alasan ingin persalinan normal dan menunggu keadaan membaik.

Sekeluarnya dari RSIA tersebut saya langsung menuju RS Baptis di Kediri. Sampai di RS saya langsung masuk IGD dan dilakukan observasi sambil menunggu obgin. Sedari pagi saya tidak makan dan mempersiapkan diri jika memang harus dilakukan operasi. Sekitar pukul 12.00 saya diperiksa oleh dr. Agung dan dilakukan pengecekan ulang serta cek USG. Saya dan suami dijelaskan secara detail bagaimana kondisi saya dan janin. Posisi janin memang berhimpitan dengan plasenta sehingga memicu terjadinya pendarahan dan tidak memungkinkan dilakukan persalinan normal. Saya dijadwalkan akan operasi pukul 15.00 dan menunggu di ruang IGD. Keluarga tampak jelas sekali sangat terkejut karena dalam riwayat keluarga kami berdua selalu lahir normal. Saya masih bisa bercanda untuk meyakinkan keluarga dan suami saya bahwa semua akan baik-baik saja. Meskipun dalam hati kecewa karena selama ini selalu mempersiapkan persalinan normal dan tidak pernah terbesit akan melakukan operasi c-section. Berdasarkan hypnobirthing yang saya pelajari, saya berusaha selalu berafirmasi positif. Apa yang terjadi kepada saya memang sudah ditentukan dan Biku sudah memilih sendiri bagaimana cara dia untuk bertemu dengan keluarga. Justru saya yang berusaha menghibur suami karena dia tampak gelisah dan khawatir haha.

Akhirnya setelah perjalanan panjang hari itu, Biku lahir pada pukul 16.25 dengan berat 3,150 gr, panjang 47 cm and Biku is a boy :* Diucapkan banyak terima kasih kepada suami, keluarga dan semua tim medis RS Baptis yang membantu persalinan saya. Terutama perawat serta bidan yang membantu menjaga Biku ketika saya dan suami benar-benar don't know what to do pas Biku rewel. Meskipun Biku rooming in mereka tetap sabar ngajarin nenangin Biku, serta memotivasi saya untuk tetap sabar dalam memberikan ASI dan agar saya sukses ASI.

Foto pertama Biku setelah lahir difotoin Ayah :)
Dan sekarang Biku sudah satu bulan. Sungguh tidak terasa kami bertiga sudah melewati perjalanan sejauh ini. Semua memang tidak mudah tapi kita bisa dan semoga selalu diberi kelancaran dan kesabaran. Saya pernah membaca pesan singkat perihal menjadi orang tua baru, halangan terbesar nantinya bukan lagi dari suami atau anak tetapi orang disekitar kita. Entah itu keluarga, kerabat atau teman yang suka ngasi saran-saran yang terkadang tidak sesuai dengan prinsip kita dan memaksa kita untuk mempercayai mereka haha.

Perjuangan sesungguhnya, dapat ASI setetes doang rasanya happy banget haha





Jadi, menurut saya tidaklah terlalu penting bagaimana cara baby kita dilahirkan tetapi bagaimana kita merawatnya setelah dilahirkan. Karena banyak sekali hal-hal besar setelah melahirkan yang akan kita hadapi, tidak hanya sekedar sakitnya kontraksi atau luka operasi. Selamat bersenang-senang para orang tua baru :)